Mengarungi Samudra Kehidupan, kita ibarat pengembara hidup merupakan perjuangan yang akan jadi saksi pengorbanan. Baca Selengkapnya: Cara Membuat Tulisan Berjalan (Marquee) Pada Blog http://bisikan.com/cara-membuat-tulisan-berjalan-marquee-pada-blog#ixzz3jvtZ953R

Sabtu, 13 Juni 2015

OLEH : JIMI HARIANTO, M.Pd.I


       MENERAPKAN METODE LANGSUNG DALAM MENGAJARKAN  SHARAF
 ( THARIQOH MUBASYIRAH/ DIRECT METHOD )
Pendekatan Metode Langsung
a.       Hakikat Bahasa
Metode ini melihat bahasa sebagai apa yang diucapkan oleh penutur asli bahasa itu. Dengan demikian para pelajar bahasa tidak hanya mempelajari bahasa sasaran tetapi juga mempelajari budaya dan penutur asli. Metode ini juga menyatakan bahwa bahasa adalah suatu himpuna dari aturan-aturan tatabahasa dan kosa kata yang terkait dengan situasi-situasi yang rill.mempelajari bahasa asing berarti bahwa para siswa mampu berkomunikasi dengan bahasa tersebut, baik secara lisanmaupun tulisan . metode langsung juga melihat bahwa empat keterampilan berbahasa – mendengar, berbicara , membaca , dan menulis. Saling menguatkan antara yang satu dengan yang lai. Hanya saja kemampuan berbicara dianggap sebagai pondasi utama. Bahasa pada dasarnya adalah system lisan, bukan tulisan, membaca dan menulis bias diberikan sejak awal tetapi hendaknya diberikansetelah para siswa berlatih menggunakan bahasa lisan.
b.      Hakikat Belajar Bahasa
Asumsi metode langsung tentang pembelajaran bahasa arab ialah bahwa proses belajar bahasa asing atau kedua sama dengan belajar bahasa ibu atau bahasa pertama, yaitu dengan penggunaan bahas secara langsung dan intensif dalam komunikasi .seperti seorang anak yang mempelajari bahasa ibu nya, seorang pelajar juga mempelajari bahasa asing dengan cara menyimak dan berbicara terlebih dahulu, sedang membaca dan menulis dapat dipelajari kemudian. Oleh karena itu pelajar bahasa asing harus dibiasakan untuk berfikir dalam bahasa target, dan untuk mencapai  kemampuan itu penggunaan bahasa ibu harus dihindarkan sepenuhnya ( Badri, 1413 H:6 ).



Desain Metode Langsung
a.       Tujuan ( umum dan khusus )
Para guru yang menggunakan metode langsung bertujuan agar para siswa bias mempelajari bagaimana caranya berkomunikasi dalam bahasa sasaran. Untuk bias melakukan hal tersebut dengan sukses, penting bagi para siswa untuk belajar berpikir dalam bahasa sasaran.
b.      Model sasaran
Silabus yang digunakan dalam metode langsung didasarkan pada situasi – situasi . tatabahasa diajar secara induktif ; yaitu para siswa diperkenalkan dengan contoh- contoh terlebih dahulu lalu mereka berusaha memahami kaidah-kaidah atau generalisasi kaida yang berada dibalik contoh-contohtersebut.
c.       Jenis kegiatan belajar mengajar
Kemampuan berbahas yang dilebih utamakan adalah kemampuan berbicara, bukan kemampuan menulis. Oleh karena itu siswa belajar berbicara sehari-hari yang wajar dalam bahasa sasaran. Mereka juga mempelajari budaya dan sejarah orang –orang yang berbicara dengan bahasa sasaran yang mereka pelajari, geograpi dari Negara-negara diman bahasa itu digunakan sebagai bahasa percakapan, dan informasi hidup sehari-hari para pembicara bahasa target.
            Guru-guru yang mengunakan metode ini berkeyakinan bahwa siswa lperlu menghubungkan makna dan bahasa sasarab langgsung. Untuk melakukan hal ini, ketika guru memperkenalkan suatu kata atau frasa baru, ia akan mendemontrasikan maknanya melalui pemakaian gambar-gambar, atau pantomin ; ia tidak pernah menerjemahkannya kedalam bahasa pembelajaran. Bahas pribumi siswa tidak boleh digunakan didalam kelas. Para siswa berbicara sebagian besar dalam bahasa sasaran dan merek berkomunikasi seola-olah mereka dalam situasi-situasi yang riil.
d.      Peranan pembelajar, pengajar dan bahan ajar
Inisiasi interaksi pembelajaran berasal dari kedua belah pihak, dari guru kepada para siswa dan sebaliknya dari siswa kepada gur.
Evaluasi dalam metode langsung dilakukan lebih banyak secara informal, para siswa diminta untuk menggunakan bahasa, bukan untuk menunjukannya baik dengan keterampilan lisan maupun tulisan. Sebagai contoh, para siswa bisa jadi diwawancarai secara lisan oleh guru atau boleh jadi diminta untuk menulis suatu alenia tentang sesuatu yang sudah mereka pelajari.
Presedur Dan Tehnik Metode Langsung
            Diantara prosedur pengajaran bahasa arab dengan metode langsung adalah yang diajukan oleh titone  dalam richarda daan Rodgers, 2003 : 12) cara ini sebenarnya bukanlah suatu prosedur tetapi lebih merupakan serangkaian tehnik yang diusulkan oleh berlitz, salah satu dari pembaharu amerika yang mencobauntuk membangun suatu metode pengajaran bahasa berdasar metode langsung. Teknik-teknik ini tidak diatur secara procedural. Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Jangan menerjemahkan, tetapi demonstrasikan
2.      Jangan menjelaskan, tetapi perankan
3.      Jangan berceramah, tetapi ajukan pertanyaan-pertanyaan
4.      Jangan meniru kekeliruan, tetapi perbaiki
5.      Jangan memakai kata-kata tungal, tetapi gunakan kalimat
6.      Jangan berbicara terlalu banyak, tetapi upayakan siswa yang berbicara banyak jangan mengekor pada buku , tetapi gunakan rencana pembelajaran sendiri
7.      Jangan melompat-lompat, tetapi ikuti rencana sendiri
8.      Jangan terlalu cepat, tetapi sesuaikan denga kecepatan siswa
9.      Jangan berbicara telalu cepat, tetapi berbicaralah secarah alamiah
10.  Jangan berbicara terlalu nyaring, tetapi berbicara secara alamiah dan jelas
11.  Jangan berbicara teklalu pelan, tetapi berbicaralah dengan wajar
12.  Jangan tergesa-gesa, tetapi tetaplah tenang dan bersabar
Prosedur berikut diadaptasi dari Larsen-freman (2000: 26-28 ) yang terlihat lebih sistematis disbanding usulan titone. Menurut mereka prosedur pengajaran dengan menggunakan metode langsung adalah sebagai berikut:
1.      Masing-masing siswa mempunyai teks bacaan dihadapan mereka masing-masing.
2.      Para siswa diminta secara bergantian untuk membaca teksdenga suara nyaring.
3.      Setelah para siswa selesai membaca teks, mereka diminta untuk mengajukan pertanya dalam bahasa secara terkait dengan teks jika ada.
4.      Guru menjawab pertanyaan siswa dalam bahasa sasara terkait dengan teks jika ada
5.      Guru membimbing para siswa untuk melatih pengucapan kata-kata.
6.      Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang mereka yang ada dalam kelas
7.      Para siswa menyiapkan pertanyaan dan pertanyaan masing-masing untuk diajukan  kepada siswa lain yang ada dikelas.
8.      Guru mengintruksikan para siswa untuk kembali kelatihan  yang ada dalam pelajaran yang meminta mereka untuk mengisi titik-titik.
9.      Para siswa membaca sebuah kalimat secara nyaring dan menambahkan kata yang hilang seperti mereka yang sedang membaca.
10.  Guru meminta para siswa untuk mengeluarkan buku catatan mereka lalu dia member mereka dikte sekitar topic yang sudah dibahas.
Berikut ini adalah contoh lain penerapan metode langsung dalam pembelajaran bahasa arab yang diadaptasi dari rencana pembelajaran yang diajukan oleh omaggio ( 1986 : 58 ) dan langkah – langkah yang diajuka oleh Effendi ( 2005 : 37 )
Begitu kedalam kelas guru langsung berbicara dengan bahasa arab , menyapa siswa dan bertanya mengenai pelajaran pada aat itu. Para siswa juga menjawab dengan bahasa arab. Guru terus mengemukakan pertanyan-pertanyaan dan sesekali member perintah. Setelah para siswa mematuhi perintah dari guru, mereka menceritakan secara dalam bahasa arab apa yang sedang mereka lakukan, kemudian menjelaskan kepada guru apa yang telah mereka lakukan ( menggunakan “ fiil madhi “ atau “ fiil mudhari” )
Selanjutnya guru memulai penyajian materi secara lisa, mengucapkan satu kata dengan menunjuk bendanya atau gambar benda itu, memeragakan sebuah gerakan atau mimic wajah, pelajar menirukan berkali-kali sampai benar pelafalannya dan faham maknanya.
Kemudianpelajaran berkembang sekitar sebuah gambar yang dipakai oleh guru untuk mengajarkan kosa kata inti. Berbagai demontrasi dan benda pun didiskusikan sesuai dengan kegiatan yang tertera pada gambar. Guru mendemonstrasikan kegiatan-kegiatan tersebut dan konsep-konsep yang tidak segera terlihat dan menunggu sampai seluruh kelas benar- benar memahaminya  kemudian latihan berupa tanta jawab dengan kata tanga ma, hal ainadan sbagainya, sesuai denga kesilitan tingkat tersebut.  




Keunggulan dan kelemahan metode langsung
            Keunggulan
1.      Pelajar tampil menyimak dan berbicara karena para pelajar mendapat banyak latihan dalam bercakap-cakap, khususnya mengenai topic topic yang sudah dilatih dalam keras
2.      Pelajar menguasai pelapalan dengan baik seperti atau mendekati penututr asli
3.      Pelajar banyak mengetahui kosa kata dan pemakainya dalam kalimat.
4.      Pelajar memiliki keberanian dan spontanitas dalam berkomunikasi karena sejak awal telah dilatih untuk berfikir dalam bahasa target sehingga tidak terhambat oleh proses penerjemahan.
5.      Pelajar menguasi tata bahasa secara fungsional tidak secara teoritis , artinya berfungsi untuk mengontrol kebenaranya ujaranya.
Kelemahan
1.      Kemampuan pelajar dalam membaca untuk pemahaman lemah, karena materi dan latihan yang disediakan lebih menekankan pada keterampilan berbahasa lisa.
2.      Metode ini menuntut para guru yang ideal dari segi keterampilan berbahasa ( mempunyai kelencaran berbahasa seperti atau mendekati penutur asli) dan kelincahan dalam penyajian pelajaran
3.      Metode ini mempunyai prinsip-prinsip yang lebih tepat untuk digunakan dalam kelas kecil yang jumlah pelajarny tidak banyak kurang dari 20 siswa dan tidak bisa dilaksanakan dalam kelas besar.
4.      Penafian metode ini terhadap pemakain bahasa pembelajar bisa berakibat terbuangnya waktu untuk menjelaskan makna satu kata abstrak, dan terjadinya kesalahan persepsi atau penafsiran pada siswa
5.      Metode ini terlalu membesar-besarkan persamaan antara pemerolehan bahasa pertama dan kedua dan banyak mengabaikan realita keterbatasan yang ada dalam kelas.
 

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar