OLEH JIMI HARIANTO, M.Pd.I
Para pembaca yang budiman, ketika seseorang beranjak dewasa, muncullah
benih di dalam jiwa untuk mencintai lawan jenisnya. Ini merupakan fitrah
(insting) yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Allah ta’ala berfirman:
زُيِّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ
الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ
وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللّهُ عِندَهُ
حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan terhadap perkara yang dinginkannya
berupa wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenagan hidup di
dunia. Dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imran: 14)
Adab
Bergaul Antara Lawan Jenis
Islam
adalah agama yang sempurna, di dalamnya diatur seluk-beluk kehidupan manusia,
bagaimana pergaulan antara lawan jenis. Di antara adab bergaul antara lawan
jenis sebagaimana yang telah diajarkan oleh agama kita adalah:
1.
Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis
Allah
berfirman:
قُل
لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ
“Katakanlah
kepada laki-laki beriman: Hendahlah mereka menundukkan pandangannya dan
memelihara kemaluannya.” (QS. an-Nur: 30).
Allah
juga berfirman:
وَقُل
لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
”Dan
katakalah kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan
memelihara kemaluannya.” (QS. an-Nur: 31)
2. Tidak berdua-duaan
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
لَا
يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ
“Janganlah
seorang laki-laki berdua-duaan (kholwat) dengan wanita kecuali bersama
mahromnya.” (HR. Bukhari & Muslim)
3. Tidak menyentuh lawan jenis
Di dalam
sebuah hadits, Aisyah رضي الله
عنها berkata:
وَاللهِ
مَا مَسَّتْ يَدُهُ يَدَ امْرَأَةٍ قَطُّ فِي الْمُبَايَعَةِ
“Demi
Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali
meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari).
Hal ini
karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara
yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
لأَنْ
يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ
يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ
“Seandainya
kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada
menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dengan sanad hasan)
Jika
memandang saja terlarang, tentu bersentuhan lebih terlarang karena godaannya
tentu jauh lebih besar.
Salah
Kaprah Dalam Bercinta
Tatkala adab-adab bergaul antara lawan jenis mulai pudar, luapan cinta
yang bergolak dalam hati manusia pun menjadi tidak terkontrol lagi. Akhirnya,
setan berhasil menjerat para remaja dalam ikatan maut yang dikenal dengan “pacaran“.
Allah telah mengharamkan berbagai aktifitas yang dapat mengantarkan ke dalam
perzinaan. Sebagaimana Allah berfirman:
وَلاَ
تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
“Dan
janganlah kamu mendekati zina, sesugguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. al-Isra’: 32).
Lalu pintu apakah yang paling lebar dan paling dekat dengan ruang
perzinaan melebihi pintu pacaran?!!
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
كُتِبَ
عَلَى ابْنُ آدَمَ نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَى
مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَـحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُـمَا النَّظَرُ
وَلأُذُنَانِ زِنَاهُـمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ
وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْـخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى
وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Sesungguhnya
Allah menetapkan untuk anak adam bagiannya dari zina, yang pasti akan
mengenainya. Zina mata adalah dengan memandang, zina lisan adalah dengan
berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan dan berangan-angan, lalu farji
(kemaluan) yang akan membenarkan atau mendustakannya.” (HR. Bukhari &
Muslim).
Kalaulah kita ibaratkan zina adalah sebuah ruangan
yang memiliki banyak pintu yang berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran
adalah orang yang telah memiliki semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk. Bukankah
saat berpacaran ia tidak lepas dari zina mata dengan bebas memandang? Bukankah
dengan pacaran ia sering melembut-lembutkan suara di hadapan pacarnya? Bukankah
orang yang berpacaran senantiasa memikirkan dan membayangkan keadaan pacarnya?
Maka farjinya pun akan segera mengikutinya. Akhirnya penyesalan tinggallah
penyesalan. Waktu tidaklah bisa dirayu untuk bisa kembali sehingga dirinya
menjadi sosok yang masih suci dan belum ternodai. Setan pun bergembira atas
keberhasilan usahanya….
Iblis,
Sang Penyesat Ulung
Tentunya
akan sulit bagi Iblis dan bala tentaranya untuk menggelincirkan sebagian orang
sampai terjatuh ke dalam jurang pacaran gaya cipika-cipiki atau yang semodel
dengan itu. Akan tetapi yang perlu kita ingat, bahwasanya Iblis telah bersumpah
di hadapan Allah untuk menyesatkan semua manusia.
قَالَ
فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
Iblis
berkata: “Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS. Shaad:
82).
Termasuk
di antara alat yang digunakan Iblis untuk menyesatkan manusia adalah wanita. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
مَا
تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلىَ الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
”Tidaklah
aku tinggalkan setelahku fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi laki-laki
daripada wanita.” (HR. Bukhari & Muslim).
Kalaulah
Iblis tidak berhasil merusak agama seseorang dengan menjerumuskan mereka ke
dalam gaya pacaran cipika-cipiki, mungkin cukuplah bagi Iblis untuk
bisa tertawa dengan membuat mereka berpacaran lewat telepon, SMS atau yang
lainnya. Yang cukup menyedihkan, terkadang gaya pacaran seperti ini dibungkus
dengan agama seperti dengan pura-pura bertanya tentang masalah agama kepada
lawan jenisnya, miss called atau SMS pacarnya untuk bangun
shalat tahajud dan lain-lain.
Ringkasnya sms-an
dengan lawan jenis, bukan saudara dan bukan karena kebutuhan mendesak adalah
haram dengan beberapa alasan: (a) ini adalah semi berdua-duaan, (b) buang-buang
pulsa, dan (c) ini adalah jalan menuju perkara yang haram. Mudah-mudahan Allah
memudahkan kita semua untuk menjalankan perintah-Nya serta menjauhi
larangan-Nya.
Rayuan-rayuan
Berbahaya Seorang Ikhwan kepada Akhwat:
1. Ukhti,
ana mencintaimu karena Allah…
2. Ana
jadikan anti sebagai adik angkat, mau kan?…
3. Anti
cantik kalau pakai jilbab…
4. Jika di
hatinya Ali terukir nama Fathimah, maka dihatiku terukir nama anti…
5. Ukhti,
apakah engkau tulang rusukku yang bengkok?
6. Assalamu
alaikum, anti sudah makan?
7. Anti
sudah shalat malam belum? (sms jam 3 pagi)
8. Ukhti,
boleh minta no hp? nanti ana kirimin sms tausiyah dech…
9. Subhanallah…ana
kagum dengan kepribadian anti. Anti seperti Fathimah, Sumayyah dan Khansa.
10. Alangkah
beruntungnya ikhwan yang akan mendapatkan anti kelak…Masya Allah…
11. Ukhti,
pacaran adalah haram.”Dan Janganlah kamu mendekati Zina”. Maka itu, maukah anti
ta’aruf dengan ana secara islami?
12. Ukhti,
nanti kajian di sana datang ya? Ana juga datang…(ketemuan yuk!!)
13. Masya
Allah, ilmu anti sangat luas, maukah membantu ana untuk selalu memberikan
nasihat ke ana?
14. Maukah
ukhti jadi admin group ana? Biar anti bisa menemani ana menghandle group ini.
15. Ukhti,
kalau ada apa2 ttg masalah agama yang ant tidak tahu, tanyakan ke ana ya? Insya
Allah ana akan bantu.
16. Ukhti,
ana masih awam, ilmu ana sedikit, ana mohon ukhti membimbing dan mendakwahi ana
selalu.
17. Ukhti,
halalkan ana…jangan sampai ana putus asa jika ukhti menolak ana…
18. Anti
sudah ana anggap sebagai adik ana sendiri, jadi jangan ragu2 jika membutuhkan
sesuatu ke ana…
19. Ukhti
sudah hafal berapa juz? Bolehkah ana mendengar bacaan ukhti?
20. Afwan
ukhti…ana kesulitan jika bertemu secara langsung. Maukah kita tukeran foto
saja? Tapi ukhti duluan ya?
21. Ukhti,
abang anti adalah teman akrab ana, semoga dengan anti bisa akrab…
22. Malam ini
bintang berkurang satu…karena yang satunya sedang bersama ana sekarang…
23. Anti tau
ngga kalau kedua orangtua anti itu pencuri? Mereka telah mencuri bintang yang
paling indah di langit, dan menaruhnya di mata anti…
24. Anti
selalu bikin ana takut. Pertama bertemu, ana takut bicara kepada anti. Pertama
bicara, ana takut nanti suka pada anti. Pas suka, ana takut nanti jatuh cinta
pada anti. Udah jatuh cinta, ana takut kehilangan anti…
25. Tadi
malam ana kirim bidadari untuk menjaga tidur anti. Eh, dia buru-buru balik.
Katanya, ‘Ah, masa bidadari disuruh jaga bidadari?
26. Ana
tercipta hanya untuk menjadi suami anti…
27. Ana
bersedia menjadi lilin, Membakar diri ana untuk menerangi diri anti…
28. Ukhti,
bolehkan ana pinjam Flashdisknya? untuk mentransfer hati ana ke hati ukhti…
29. Ukhti,
dirimu ibarat sendok, karena selalu mengaduk-aduk hati ana.
30. dll
(menunggu update terbaru)
Berhati-hatilah para akhwat dari rayuan maut ini… Ingat, serigala tak
kenal setia!!!
Ket: Rayuan ini bisa berlaku sebaliknya -akhwat ke
ikhwan- (ikhwan juga perlu berhati2).
Contoh
diatas adalah sapaan atau SMS gaya Islami?!, yang pada hakekatnya adalah racun
hati.